NEPAL, BELUNEWS.COM – Nepal telah mencapai sebuah titik balik krusial dalam sejarah politiknya, dengan pengumuman pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di tengah gejolak politik dan serangkaian aksi pembekuan darah yang mengejutkan negara Himalaya tersebut. Keputusan dramatis ini, yang diwarnai oleh tuntutan reformasi fundamental dan desakan untuk konstitusi baru, menandai puncak dari apa yang banyak pihak sebut sebagai “Revolusi Rakyat” kedua Nepal, yang kini menarik perhatian intens dari komunitas internasional.
Seiring dengan pembubaran legislatif, Sushila Karki, seorang tokoh yang dihormati dan dikenal dengan integritasnya, diangkat menjadi Perdana Menteri Sementara. Penunjukannya diharapkan dapat membawa stabilitas di tengah pemerintah, memimpin negara melalui masa transisi yang genting menuju terbentuknya pemerintahan yang lebih representatif dan demokratis. Tragedi aksi berdarah yang terjadi sebelumnya telah menjadi tren internasional, menyoroti kerapuhan politik Nepal dan mendesaknya intervensi serta dukungan dari berbagai pihak global.
Latar Belakang Ketidakstabilan yang Berkepanjangan
